IMPLEMENTASI PELATIHAN OPERASIONAL BANGGA KENCANA PADA MASA PANDEMI COVID – 19 DI BALAI DIKLAT KKB GARUT TAHUN 2020

IMPLEMENTASI PELATIHAN OPERASIONAL BANGGA KENCANA

PADA MASA PANDEMI COVID – 19

DI BALAI DIKLAT KKB GARUT TAHUN 2020

    Sejak Covid - 19 ditetapkan sebagai pandemi global dan BNPB menetapkan status darurat nasional membuat iklim pembelajaran yang semula didominasi dalam bentuk pertemuan klasikal menjadi non-klasikal atau dengan Pembelajaran Jarak Jauh melalui Virtual. Namun ternyata kondisi pandemi membuat percepatan semua pihak untuk mengenal sistem pembelajaran daring yang sebelumnya cukup asing bagi semua pihak. Kini pembelajaran yang biasanya on-site menjadi online. Biasanya tatap muka menjadi tatap layar. Semua interaksi menjadi serba digital. Dengan adanya wabah COVID – 19, e-learning diharapkan menjadi budaya atau kebiasaan baru dalam belajar dan mengajar yang efektif dan efisien. Tetapi yang namanya budaya atau kebiasaan baru tentu saja tidak seperti membalikan telapak tangan langsung berubah. Perlu sebuah proses yang secara perlahan-lahan agar menjadi budaya atau kebiasaan e-learning dari sebelumnya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan metode klasikal yang sudah terbiasa diikuti. Harapannya dengan terwujudnya budaya baru yang baik ini dapat mendorong peserta pendidikan dan pelatihan agar dapat termotivasi belajar secara mandiri sesuai dengan prinsip pembelajaran konstruktivisme yang menjadi paradigma alternatif dalam pembelajaran saat ini.  Semoga kebijakan pemerintah dalam pencegahan wabah Covid - 19 dengan memberlakukan belajar jarak jauh dari rumah dengan metode e-learning mencapai hasil yang baik Sehingga dua tujuan besarnya dapat tercapai, yaitu menjaga masyarakat agar selalu sehat dari berbagai segala virus penyakit, tetapi di sisi lain tidak menghentikan usaha pendidikan dan pelatihan yang menjadi kewajiban bagi semua warga negara dalam rangka mewujudkan negara yang memiliki peradaban maju melalui SDM nya yang berdaya saing. 

    Covid - 19 yang telah menyebar di 28 provinsi per Jumat (27/ 3/ 2020) membuat BKKBN mengubah cara komunikasinya dengan penyuluh/ petugas lapangan KB (PLKB) dan kader sukarelawan di seluruh Indonesia. Meski penyebaran virus memaksa masyarakat untuk selalu jaga jarak, Penyuluhan Keluarga Berencana harus tetap berjalan. Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Kader Keluarga Berencana berperan penting dalam pencegahan penyebaran wabah Covid - 19 (Corona Virus Diseases) atau yang dikenal juga dengan virus Corona. Saat ini PLKB masuk dalam Gugus Tugas Penanganan Covid - 19 ditingkat kecamatan dan PLKB menjadi relawan pencegahan pendemi Covid - 19 ditingkat desa. peran PLKB ini adalah mengedukasi masyarakat, minimal memberikan informasi kepada kader-kader KB/ PPKBD (Petugas Pembina Keluarga Berencana Desa) dan Sub PPKBD tentang bahaya pendemi Covid - 19 dan bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat, diharapkan Kader KB ini secara aktif mensosialisasikan, yang dimulai dari keluarga dan orang-orang terdekat.

    Sosialisasi pencegahan Covid - 19 ini tidak dilakukan dengan mengumpulkan banyak orang (massa) tapi dilakukan dengan sistem online, salah satunya dengan menggunakan aplikasi Whatsapp (WA) SKATA. Disamping melaksanakan tugas pencegahan Covid - 19, PLKB juga tetap melaksanakan Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana) yang sudah merupakan Program Keluarga Berencana Nasional. Penyuluhan KB harus tetap berjalan meskipun di tengah kondisi social distancing yang dianjurkan pemerintah, diharapkan para PLKB dan kader agar selama bekerja dari rumah atau work from home memanfaatkan berbagai media komunikasi yang ada dengan tetap memanfaatkan waktu yang ada dengan work from home, harus tetap aktif dan harus bisa hadir melalui berbagai media komunikasi yang ada, untuk berkomunikasi dan menyampaikan program kepada masyarakat, misalnya melalui WhatsApp group segala bentuk pertemuan memang tidak disarankan lagi untuk mencegah penyebaran Covid - 19. Karena itu untuk para penyuluh sedang disiapkan metode e-learning atau pembelajaran jarak jauh untuk meningkatkan dan memperkuat jejaring para penyuluh KB.

    Kepala BKKBN dalam menyikapi kondisi ini menyampaikan suasana wabah atau bencana saat ini harus dibalik menjadi sebuah kesempatan. Seluruh civitas BKKBN dari pusat sampai ke daerah harus membangun jejaring kerjasama multi level networking. Setelah wabah sudah berakhir, jejaring ini sudah dapat terbentuk kuat sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran banyak hal. BKKBN memiliki tenaga lini lapangan mencapai sekitar 23.000 orang yang bertugas secara formal sebagai Penyuluh/ Petugas Lapangan KB dan BKKBN memiliki Kader sukarelawan hingga lebih dari satu juta kader. Potensi ini digunakan untuk bersinergi dalam “Memerangi” Wabah COVID - 19 kepada masyarakat dalam bentuk promosi-promosi yang mampu mengubah perilaku masyarakat dalam pencegahan COVID - 19. Oleh karena itu, untuk membekali Petugas Lapangan KB ketika melakukan penyuluhan kepada masyarakat telah dilakukan pelatihan Siaga Covid - 19 bagi Petugas Lapangan KB sebanyak dua angkatan atau sebanyak 60 orang yang berasal dari Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab. Pangandaran Kota Tasikmlaya dan Kota Banjar, pada tanggal 8 – 11 Juni 2020 dan tanggal 22 – 25 Juni 2020, bertempat di Balai Diklat KKB Garut sesuai dengan Surat Kepala Perwakilan BKKBN Prov Jawa Barat Nomor : 2520/ PL.02.06/ Y/ 2020 Tanggal 02 Juni 2020 tentang Pemanggilan Peserta Pelatihan Siaga Covid - 19 bagi Petugas Lapangan KB. Dengan dukungan anggaran berasal dari Anggaran Kementrian/ Lembaga (RKAKL) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun 2020. Adapun tujuan dari pelatihan Siaga Covid – 19 ini adalah : Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan Pegawai BKKBN serta Penyuluh KB dan PLKB dalam menyosialisasikan konsep dan penyebaran Covid - 19, pencegahan dan penanganan Covid - 19 di lingkungan kerja dan masyarakat. Sebelum pelatihan dilaksanakan Tim pengelola Diklat KKB Garut melaksanakan persiapan dengan Tim Fasilitator/ Widyaiswara dari Balai Diklat KKB Garut untuk menyepakati hal-hal yang harus dipersiapkan yang antara lain : Peserta latihan, Penyusunan jadwal pelatihan, Penyiapan bahan ajar/ materi, Penyiapan administrasi pelatihan, Alat bantu pembelajaran, Metode pembelajaran, Widyaiswara/ Tenaga Pengajar, Prosedur Penilaian.

    Pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui langkah sbb :

1. Pelatihan diawali dengan pendaftaran secara online melalui Aplikasi SIDIKA

2. Penjelasan latihan sebagai sesi pengantar mengikuti pelatihan E learning.

3. Media yang digunakan dalam E learning yaitu tatap muka menggunakan Zoom, Whatsap Grup untuk menyampiakan informasi ringan, sedangkan untuk penugasan dan live chat digunakan Google Classroom

4. Penjajagan awal terhadap pengetahuan peserta melalui Pre Test, yang hasilnya menjadi bahan masukan bagi Fasilitator/Widyaiswara dalam menyampaikan materi. Pretest dilaksanakan setelah penjelasan pelatihan.

5. Materi Hari I dilaksanakan pembukaan pelatihan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Sebagai pembekalan awal dan untuk membuka wawasan peserta tentang Program Banggakencana peserta mendapatkan materi secara keseluruhan tentang Kebijakan dan Strategi BKKBN dalam menghadapi wabah Covid - 19 di Provinsi Jawa Barat yang disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Prov Jawa Barat

6. Materi selanjutnya adalah Pengertian, ciri ciri orang yang terkena, serta konsep penyebaran Covid - 19 disampaikan oleh dr Spesialis Dalam dari RSU dr Slamet Garut

7. Materi Hari II tentang pencegahan covid dengan uraian materi sebagai berikut : PHBS dan pencegahan Covid - 19 berbasis protocol kesehatan, pencegahan Covid - 19 melalui delapan fungsi keluarga, sarpras antisipasi dampak Covid, dan cara menghidupkan aktifitas didalam rumah semasa pandemic materi ini disampaikan oleh Narasumber dari Balai Diklat KKB Garut antara lain: Edy Purnomo, S. Pd, MM, Luthfi Zulfikar, S. Sos, Andri Pramiadi, S. Pd.I

8. Materi hari III adalah penanganan Terhadap Kasus Covid - 19 disampaikan oleh dr Spesialis Dalam dari RSU dr Slamet Garut yang berpengalaman dalam penanganan kasus Covid di Kab Garut

9. Materi Hari IV adalah studi Kasus Daerah Endemik dimana pada sesi ini dibahas Implementasi Operasional Program Banggakenca berkaitan dengan situasi Covid - 19 yang berimbas terhadap Tugas Pokok dan Fungsi PKB/ PLKB, serta dibahas pula permasalahan dan solusi yang terjadi di Kab/ kota asal peserta barangkali permasalahan nya sama dan dapat diselsaikan dengan solusi yang disampaikan oleh peserta dari kab/ kota lain (bertukar pengalaman)

10. Materi pelajaran terdiri atas:

a. Kebijakan dan Strategi BKKBN dalam Menghadapi Wabah Covid - 19

b. Pengertian Covid - 19 dan Ciri-ciri orang yang terpapar virus Covid - 19

c. Cara penyebaran virus Covid - 19 dan Siapa yang beresiko terpapar virus Covid - 19

d. Konsep dan Penyebaran Covid - 19

e. PHBS dan Pencegahan Covid - 19 berbasis Protokol Kesehatan

f. Pencegahan Covid - 19 melalui 8 Fungsi Keluarga

g. Sarpras antisipasi dampak Covid - 19

h. Cara menghidupkan aktivitas di dalam rumah semasa pandemi Covid - 19

i. Penanganan Terhadap Kasus Covid - 19

j. Study Kasus Daerah Endemik Covid - 19 


Metode Pelatihan melalui : E Learning dengan Ceramah, Tanya Jawab dan penugasan

Media : Zoom Meeting, Google Classrom dan Whatsap Grup

Narasumber/ Widyaiswara terdiri atas : Perwakilan BKKBN Prov Jabar, Narasumber Balai Diklat KKB Garut dan dokter dari RSU dr Slamet Kab Garut

Penilaian proses pelaksanaan belajar mengajar pada pelatihan Siaga Covid - 19 meliputi aspek:

a. Sikap dengan bobot 10 %

b. Penilaian Tugas Individu/ resume harian individu dengan bobot 10 %

c. Nilai Hasil Postes dengan bobot 60 %

d. Nilai Studi Kasus 20 %

Adapun hasil Evaluasi kegiatan pelatihan dalam empat angkatan digambarkan pada tabel sbb :

HASIL PELATIHAN OPERASIONAL BANGGA KENCANA

PADA MASA PANDEMI COVID – 19

DI BALAI DIKLAT KKB GARUT TAHUN 2020 


(Epo, 20201110)

 **************

Posting Komentar

0 Komentar