Lansia Memiliki Fungsi Strategis Turunkan Stunting, Jambore Lansia Digelar

MAKASSAR, BKKBN --- Lansia (lanjut usia) memiliki fungsi strategis karena memiliki pengalaman hidup yang bisa  dibagikan kepada generasi muda. Karena  itu, lansia memiliki peran strategis dalam  program percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Indonesia. 

Hal itu dikemukakan Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH, MM dalam sambutannya di depan peserta Jambore Lansia, berlangsung di Hotel Khas, Kota Makassar, Selasa (28/11/2023).  Jambore ini  mengusung tema "Menjadi Lansia Tangguh yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat).  

Menurut Shodiqin, lansia tidak hanya dipandang sebagai manusia yang menjadi beban keluarga atau beban pembangunan. Ini karena mereka memiliki kekerabatan, kedekatan dengan cucu yang cukup dominan. "Disinilah peran lansia yang memiliki fungsi strategis " ujar Shodiqin. 

"Nasihat para lansia ini masih sangat berpengaruh pada anaknya yang sedang hamil atau memiliki bayi.  Lewat para lansia inilah mindset dan nilai-nilai positif bisa diteruskan ke anak mereka atau  cucunya,"  ujar Shodiqin.

Nilai-nilai positif yang bisa ditularkan, Sholoqin mencontoh terkait dengan mindset prioritas makanan sehat yang berasal dari protein hewani, serta gizi yang sehat dan seimbang bagi cucu.

Sementara itu, Hafida Zubair, peserta Jambore tertua, 79 tahun, merasa senang dan bahagia atas adanya kegiatan ini  karena bisa bertemu dengan sesama lansia. 

"Saya ucapkan Terima kasih kepada BKKBN, khususnya BKKBN Sulawesi Selatan, atas diadakannya acara ini. Saya merasa bahagia bisa bertemu dengan para lansia seumuran. Jadi terasa tidak sendiri." Katanya lebih lanjut,  sekolah lansia  membuat siswanya bahagia. "Ada semacam wadah berkumpul dalam berbagi cerita satu sama lain," ujar Hafida."


Aktivitas SMART Lansia

Mengutip laman hellosehat.com terkait Rekomendasi Aktivitas Lansia agar Tetap Aktif, Aman, dan Lebih Percaya Diri, berikut ragam aktivitas yang bisa dilakukan oleh lansia agar lebih SMART. 


Kegiatan itu diantaranya melakukan olahraga baik yang dilakukan sendiri maupun bersama; Kerajinan tangan seperti melukis, menggambar, merajut, atau yang lebih kompleks, membuat tembikar. 

Ada juga berkebun dengan kegiatan seperti menanam, menyiram tanaman, dan membersihkan dedaunan kering. Kegiatan ini bisa memenuhi kebutuhan gizi lansia akan vitamin D dari sinar matahari. Membaca buku dan menulis bermanfaat untuk mengasah kemampuan berpikir serta kreativitasnya. 

Demikian halnya aktivitas masak bisa menjadi solusi yang menyenangkan, terlebih jika dapat berkreasi membuat berbagai menu makanan sehat lansia untuk menunjang kebutuhan gizinya. 

Menari dan bermain musik dan  memelihara hewan bisa membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Menjadi sukarelawan dapat mengatasi perasaan tidak lagi aktif berperan yang mungkin lansia rasakan. 

Terakhir memainkan permainan atau game mengasah otak bisa menjadi solusi bagi lansia yang tak bisa bepergian keluar rumah.

Beberapa kegiatan tersebut terakomodir di dalam sekolah lansia, dengan waktu "belajar" lazimnya satu minggu sekali, selama lebih kurang tiga bulan.  

Meningkatkan kualitas lansia

Demi meningkatkan kualitas hidup lansia tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat, BKKBN mengembangkan  program Pembangunan Keluarga Lansia dan Rentan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendampingan keluarga

Meningkatkan kualitas hidup lansia diantaranya dilakukan BKKBN  melalui Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di tingkat desa/kelurahan, mendirikan sekolah lansia di kelompok BKL. Selain Itu memanfaatkan aplikasi GO LANTANG (GO Lansia Tangguh) melalui 7 dimensi lansia tangguh dan Perawatan Jangka Panjang bagi lansia.

Upaya lain yang dilakukan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan adalah  mengadakan Jambore Lansia. Ketua BKL, PEK dan PPKS Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Ariani Hamsir, S. Kom. sebagai ketua pelaksana menyampaikan tujuan dari jambore ini.

"Kegiatan ini bertujuan  meningkatkan pengetahuan peserta dalam perawatan lansia secara mandiri melalui penyediaan informasi dan materi yang disajikan, mensosialisasikan penggunaan dan pemanfaatan aplikasi Golantang kepada masyarakat, dan mendorong  dukungan lintas sektor dan lembaga terkait dalam pelaksanaan kegiatan kelanjutusiaan," ujar Ariani. 

Penulis: Indra G. Rukmana

Editor: Santjojo Rahardjo

Reupload : KL

Source : BKKBN

Posting Komentar

0 Komentar