JAKARTA, BKKBN – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) melantik 11 pejabat di lingkungan BKKBN, terdiri dari tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, satu Pejabat Pengawas dan tujuh pejabat fungsional.
Pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji pejabat struktural dan fungsional yang berlangsung Selasa (16/1/2024) di kantor BKKBN pusat ini merupakan salah satu bagian dari perputaran roda organisasi. Bertujuan untuk pembinaan, pemantapan kapasitas kelembagaan serta pengembangan karir sebagai aparatur sipil negara.
Pengangkatan tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan setelah melalui berbagai tahapan uji kompetensi. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 junto Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 bahwa pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) yang lowong melalui mutasi dari satu JPT ke JPT yang lain dapat dilakukan melalui uji kompetensi berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara.
Dokter Hasto menegaskan bahwa mutasi merupakan hal biasa yang akan memperkaya kemampuan intelektual dan skill dalam birokrasi dan pekerjaan yang akan memperkaya kemampuan baik sisi teknis maupun keilmuan.
Ia berharap, khususnya kepada ketiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, untuk menjadikan pelantikan ini sebagai momentum memperkaya kemampuan, potensi diri ke depan dan dapat memberikan warna baru dalam unit kerja masing-masing.
Ketiga pejabat itu adalah Wahidah P, S.Sos, M.Si, dilantik sebagai Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga; Dr. Indra Murty Surbakti, MA sebagai Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan; dan Ahmad Taufik, S.Kom, MAP sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan.
Dokter Hasto mengatakan, tahun 2024 merupakan tahun terakhir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2020-2024.
Harapannya, di tahun ini BKKBN dapat mencapai visi, misi serta sasaran strategis yang telah ditetapkan. Di antaranya menurunnya angka kelahiran total (TFR) mencapai 2,1, meningkatnya angka prevelensi pemakaian kontrasepsi modern 63,41 persen, menurunnya unmet need 7,4 persen, menurunnya Age Specific Fertility Rate (ASFR) 18 per 1000 kelahiran, meningkatnya iBangga 61,00, dan meningkatnya median usia kawin pertama menjadi 22,1.
"Dengan adanya pelantikan ini, saudara sebagai pegawai BKKBN dapat lebih semangat dalam meningkatkan kinerja. Tidak hanya sekedar memenuhi tugas dan fungsi dari jabatan saat ini, namun harus bisa berkontribusi memberikan inovasi dan perubahan yang berarti untuk mendukung peningkatan capaian target kinerja organisasi ke depan."
Dokter Hasto juga berpesan dalam mengemban amanah harus selalu berorientasi kepada pelayanan yang akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, serta kolaboratif sesuai visi dan 'core values' ASN yaitu berAKHLAK serta berpegang teguh dalam meningkatkan 'service excellence'.
Dokter Hasto mengingatkan jajarannya untuk tidak membawa kepentingan pribadi dalam bekerja, kecuali fokus pada upaya mencapai sukses dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut dokter Hasto, bila memiliki kepentingan maka seorang pejabat sulit menelurkan inovasi karena akan terjebak dalam "conflict of interest".
"Kepentingan individu kita jauhkan sejauh-jauhnya, sehingga kita terbebas dari korupsi. Kita bekerja dengan prestasi yang solutif dan kecepatan menjadi bagian penting di dalam pelaksanaan program," tandas Dokter Hasto.
Penulis: Annisa
Editor: Santjojo Rahardjo
Source: BKKBN
0 Komentar